Ayat ini merupakan kelanjutan langsung dan konsekuensi logis dari
perilaku tercela Ahli Kitab di ayat 51, yaitu berupa kutukan dari
Allah dan penegasan bahwa mereka tidak akan menemukan penolong sama
sekali.
I. Bagian Pertama:
Identifikasi dan Kutukan Allah
Kata
|
I'rāb (Kedudukan
Gramatikal)
|
Keterangan/Status
|
أُولَٰئِكَ
(Ulā'ika)
|
Ism Išārah
(Kata Tunjuk Jauh)
|
Mubtada'
(Subjek) pada posisi raf'. Menunjuk kepada Ahli Kitab
yang disebut di ayat 51.
|
الَّذِينَ
(Al-laḍīna)
|
Ism Mawṣūl
(Kata Sambung)
|
Khabar
(Predikat) dari Ulā'ika pada posisi raf'.
|
لَعَنَهُمُ
(La'anahumu)
|
Fi'l Māḍī
(Kata Kerja Lampau)
|
Hūm (ـهم)
adalah Maf'ūl bih (Objek).
|
اللَّهُ
(Allāhu)
|
Fā'il (Subjek)
|
Marfū'.
|
Jumlah
لَعَنَهُمُ
اللَّهُ
|
Ṣilah al-Mawṣūl
(Anak Kalimat Penghubung) untuk الَّذِينَ
(tidak memiliki kedudukan i'rāb).
|
|
Ayat ini menyajikan klimaks dari kecaman terhadap Ahli Kitab,
menegaskan bahwa mereka telah dikutuk oleh Allah, dan siapa pun yang
dikutuk Allah tidak akan pernah mendapatkan penolong.